Bertanding di GOR Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu, Dea tampil percaya diri saat mengalahkan atlet Sumatera Utara Elsanda Sitio dua babak langsung.
Kemenangan ini menjadi spesial karena merupakan medali emas pertamanya di pesta olahraga nasional empat tahunan itu.
"Perasaannya senang karena di PON XX Papua kemarin dapat perunggu dan alhamdulillah sekarang meningkat jadi emas," ujar Tharisa usai prosesi pengalungan medali.
Tharisa mengatakan kunci kemenangannya adalah percaya pada kemampuan yang dimiliki. Atlet 23 tahun itu mengungkapkan bahwa dirinya sudah berlatih lama untuk mempersiapkan diri bertanding di PON kali ini.
Baca juga: Wushu - Penantian emas Bayu Peni tuntas usai menangi sanda 48 kg putri
Lebih lanjut, peraih medali emas SEA Games 2023 itu juga mengaku tidak gugup meski melawan atlet tuan rumah yang didukung olah mayoritas penonton yang hadir.
"Tadi tidak grogi walau lawan tuan rumah karena tadi lebih jaga jarak dan main tenang, tidak boleh terpengaruh dengan suporter karena berhadapan dengan tuan rumah," ucap dia.
Elsanda Sitio harus mengakui keunggulan Tharisa dan berhak atas medali perak. Atlet Jawa Timur Dean Okta Triana dan A. Zahro dari Lampung harus puas saling berbagi medali perunggu usai kalah di semifinal.
Cabang olahraga wushu PON XXI Aceh-Sumut digelar pada 12 hingga 15 September. Sebanyak 29 medali emas, 29 medali perak, dan 40 perunggu diperebutkan dari 29 nomor yang dipertandingkan.
Baca juga: Wushu Jatim berjaya di taolu, kawinkan emas duilian putra dan putri
Baca juga: Wushu - 13 medali emas diperebutkan pada hari terakhir pertandingan
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024